ASKEP DIABETES MELITUS
Konsep medik
A. DEFINISI
Diabetes melitus adalah suatu
penyakit kronik yang komplek yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak dan berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler
dan neurologis
B. ETILOGI
Penyebab
Diabetes Melitus berdasarkan klasifikasi menurut WHO tahun 1995 adalah :
a. DM Tipe I
(IDDM : DM tergantung insulin)
• Faktor genetik / herediter
Faktor herediter menyebabkan timbulnya DM melalui kerentanan sel-sel beta terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah perkembangan antibodi autoimun melawan sel-sel beta, jadi mengarah pada penghancuran sel-sel beta.
• Faktor infeksi virus
Berupa infeksi virus coxakie dan Gondogen yang merupakan pemicu yang menentukan proses autoimun pada individu yang peka secara genetik
• Faktor genetik / herediter
Faktor herediter menyebabkan timbulnya DM melalui kerentanan sel-sel beta terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah perkembangan antibodi autoimun melawan sel-sel beta, jadi mengarah pada penghancuran sel-sel beta.
• Faktor infeksi virus
Berupa infeksi virus coxakie dan Gondogen yang merupakan pemicu yang menentukan proses autoimun pada individu yang peka secara genetik
• Terjadi paling sering pada orang dewasa, dimana terjadi obesitas pada individu obesitas dapat menurunkan jumlah resoptor insulin dari dalam sel target insulin diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang efektif dalam meningkatkan efek metabolik yang biasa.
c. DM Malnutrisi
• Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)
Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.
• Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)
Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas
• Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)
Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.
• Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)
Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas
d. DM Tipe Lain
• Penyakit pankreas seperti : pancreatitis, Ca Pancreas dll
• Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak
• Obat-obatan
– Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel seperti aloxan dan streptozerin
– Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
• Penyakit pankreas seperti : pancreatitis, Ca Pancreas dll
• Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak
• Obat-obatan
– Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel seperti aloxan dan streptozerin
– Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
C. MANIFESTASI
KLINIK
·
Poliuria
·
Polidipsi
·
Polipagia
·
Penurunan berat badan
·
Kelemahan, keletihan dan mengantuk
·
Malaise
·
Kesemutan pada ekstremitas
·
Infeksi kulit dan pruritus
·
Timbul gejala ketoasidosis & samnolen bila berat
D.
|
|
|
E. KOMPLIKASI
·
Penglihatan kabur
·
Penyakit jantung
·
Penyakit ginjal
·
Gangguan kulit dan syaraf
·
Gairah sex menurun
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
Medis
Terapi
obat – obatan
-
OHO ( Obat Hipoglikemi Oral )
-
OAD ( Oral Anti Diabetes )
1. Sulfonylureas
-
Efek utama Ÿ sekresi
insulin oleh sel beta
-
Pilihan utama untuk klien BB normal/kurang
-
Efek samping utama BB naik dan hipoglikemia
2. Biguanides
(Metformin)
-
Membantu sel dalam tubuh merespon lebih efektif terhadap insulin
-
Dianjurkan untuk klien gemuk
-
Kontra indikasi peny ginjal & hati
3. Inhibitor
glucosidase (Acarbose)
-
Efek utama puncak
glikemik sesudah makan
-
Memperlambat absorpsi glukosa di inti
4. Terapi
insulin
Indikasi
penggunaan insulin pada NIDDM adalah :
-
DM dengan
berat badan menurun cepat/kurus.
-
Ketoasidosis,
asidosis laktat, dan koma hiperosmolar
-
DM yang
mengalami Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)
-
Kehamilan/DM
gestasional yang tidak terkendali dg perencanaan makan
-
Tidak
berhasil dikelola dengan OAD dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan OAD
Penatalaksanaan Keperawatan
1. Lakukan olahraga secara rutin dan
pertahankan BB yang ideal
2. Kurangi konsumsi makanan yang banyak
mengandung gula dan karbohidrat
3. Jangan mengurangi jadwal makan atau
menunda waktu makan karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan)
kadar gula darah
4. Ajarkan mencegah infeksi :
kebersihan kaki, hindari perlukaan
5. Perbanyak makanan yang banyak
mengandung serat, seperti sayuran dan sereal
6. Hindari konsumsi makanan tinggi
lemak dan yang mengandung banyak kolestrol LDL .,antara lain : daging merah,
produk susu, kunng telur, mentega,
7. Hidari minuman yang beralkohol dan
kurangi konsumsi garam.
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
o Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
o Riwayat ISK berulang
o Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan penoborbital.
o Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
o Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
o Riwayat ISK berulang
o Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan penoborbital.
o Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
d. Pemeriksaan Fisik
o Neuro sensori
Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan mental, reflek tendon menurun, aktifitas kejang.
o Kardiovaskuler
Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD postural, hipertensi dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
o Pernafasan
Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa sputum purulent dan tergantung ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika kadar kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.
o Gastro intestinal
Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
o Eliminasi
Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus hiper aktif).
o Reproduksi/sexualitas
Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan sulit orgasme pada wanita
o Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
o Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.
o Neuro sensori
Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan mental, reflek tendon menurun, aktifitas kejang.
o Kardiovaskuler
Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD postural, hipertensi dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
o Pernafasan
Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa sputum purulent dan tergantung ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika kadar kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.
o Gastro intestinal
Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
o Eliminasi
Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus hiper aktif).
o Reproduksi/sexualitas
Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan sulit orgasme pada wanita
o Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
o Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.
e. Aspek psikososial
o Stress, anxientas, depresi
o Peka rangsangan
o Tergantung pada orang lain
o Stress, anxientas, depresi
o Peka rangsangan
o Tergantung pada orang lain
f. Pemeriksaan diagnostik
o Gula darah meningkat > 200 mg/dl
o Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
o Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
o Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
o Alkalosis respiratorik
o Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
o Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal.
o Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
o Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat pada tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
o Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
o Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
o Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pada luka
o Gula darah meningkat > 200 mg/dl
o Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
o Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
o Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
o Alkalosis respiratorik
o Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
o Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal.
o Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
o Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat pada tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
o Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
o Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
o Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pada luka
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer
3. Resiko infeksi
4. Resiko ketidakseimbangan kadar
glukosa darah
5. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
6. Kerusakan intregitas kulit
NO
|
Diagnosa Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
1
|
Dx,
ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan (00002)
Domain 2
Kelas 1
: makan
Definisi
Asupan
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan
Karakterisik
·
Nyeri abdomen
·
Menghindari makanan
·
Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
·
Kerapuhan kapiler
·
Kurang informasi
·
Penrunan berat badan
Dengan
asupan makanan adekuat
·
Cepat kenyang setalah makan
Faktor
yang berhubungan
·
Factor biologis
·
Factor ekonomi
·
Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrisi
·
Factor psikologis
|
v nutritional status
v nutritional status : nutrient
intake
v weight control
Kriteri Hasil
·
BB ideal sesuai dengan TB
·
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
·
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
·
Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
|
Nutrition management
·
Kaji adanya alergi makanan
R
: alergi dapat mempengaruhi proses kerja tubuh dalam menyerap makanan
sehingga dapat menganggu laju metabolisme
·
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutukan pasien
R
: nutrisi yang tepat sesuai anjuran ahli gizi dapat memenuhi kebutuhan asupan
yang dibutuhkan tubuh
·
Anjurkan pasien untuk meningatkan protein dan vit. C
R
: protein dan vitamin C dapat meningkatkan fungsi tubuh
·
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
R :
untuk menyesuaiakan berapa jumlah nutrisi yangdi butuhkan oleh tubuh si
pasien
Nutrition Monitoring
·
Monitor adanya penurunan BB
R
: penurunan BB menandakan asupan makanan yang tidak terkontrol ataupun
gangguan pada penyerapan nutrisi
·
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan
R
: untuk meminimalisir kelelahan akibat aktivitas yang berlebih yang tidak
bisa dilakukan
·
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan, kongjungtiva
R
: kondisi tersebut menandakan bahwa kekurangan kadar nutrisi dan cairan pada
tubuh si pasien
|
2
|
Dx,
Ketidakefektifan perfusi jaringan (00204)
Domain 4
Kelas 4
: respon kardiovaskuler
Definisi
Penurunan
sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan
Karakteristik
·
Tidak ada nadi
·
Perubahan fungsi motorik
·
perubahan tekanan darah di ekstremitas
·
Perubahan karakteristik kulit (warna,elastisitas,rambut
kelembapan, kuku, sensasi, suhu)
·
Kelambatan penyembuhan luka periper
·
Penurunan nadi
Factor
yang berhubungan
·
Kurang pengetahuan tentang factor pemberat (merokok, gaya
hidup monoton, obesitas)
·
Diabetes mellitus
·
Hipertensi
|
NOC
·
Circulation status
·
Tissue perfusion cerebral
kriteria
hasil :
·
Tekanan sistol dan diastole dalam rentang yang diharapkan
·
Tidak ada ortostatik hipertensi
·
Menunjukan perhatian konsentrasi, dan orientasi
|
NIC
·
Pantau tanda-tanda vital
R
: terjadi perubahan pada TD, respirasi dan Nadi, menandakan terjadinya
gangguan pada tubuh
·
Kaji secara komprehensif sirkulasi perifer
R
: sirkulasi perifer dapat menunjukan tingkat keparahan penyakit
·
Evaluasi nadi perifer dan edema
R
: pulsasi yang lemah menimbulkan ↓ cardiac output
·
Monitor laboratorium ( Hb, Hmtc)
R
: nilai laboratorium dapat menunjukan komposisi darah
|
3
|
Resiko
infeksi
Domain :
11, kelas : 1
00004
definisi
Mengalami
peningkatan resiko terserang organism patogenik
Factor
resiko
·
Diabetes mellitus
·
Obesitas
·
Kerusakan integritas kulit
·
Merokok
|
NOC
·
status imun
·
pengontrolan infeksi
kriteria
hasil
·
klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
·
jumlah leukosit dalam batas normal
·
menunjukan perilaku hidup sehat
|
NIC
·
monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local
R
: untuk mengetahui pada daerah mana saja beresiko terhadap infeksi serta
penyebaran dari infeksi tersebut
·
monitor granulosit, WBC
R
: untuk mengetahui jumlah kadar leukosit akibat adanya gangguan system
kekebalan tubuh
·
berikan terapi antibiotic untuk proteksi terhadap infeksi
R
: antibiotic yang sesuai dapat mencegah dan melindungi dari penyebaran
infeksi menjadi semakin parah
·
ajarkan pasien cara menghindari infeksi
R
: untuk mencegah klien terpapar ataupun
kembali terinvasi infeksi
|
4
|
Resiko
ketidakseimbangan kadar glukosa darah
Domain 2
kelas 4
definisi
Resiko
terhadap variasi kadar glukosa darah dari rentang normal
Factor
resiko
·
kurang pengetahuan tenatang manajemen diabetes
·
pemantauan glukosa darah tidak tepat
·
penurunan berat badan
·
kurang penerimaan terhadap diagnosis
|
NOC
·
glukosa darah, resiko ketidakstabilan
·
manajemen diabetes
criteria
hasil
·
dapat mengontrol kadar glukosa darah
·
pemahaman manajemen diabetes
·
penerimaan kondisi kesehatan
|
NIC
Manajemen hiperglikemia
·
memantau kadar glukosa dalam darah
R
: untuk mengetahui kondisi glukosa dalam darah apakah mengalami peningkatan /
penurunan
·
pantau tanda-tanda hiperglikemia : poliuria, polidipsia,
polifagia, kelesuan
R
: poliuria, polidipsia,dan polifagia dapat menyebabkan tingkat kelesuan
berlebih pada tubuh klien karena pengontrolan fungsi tubuh yang tidak sesuai
·
mengintruksikan pasien dan keluarga terhadap pencegahan,
pengenalan manajemen, dan hiperglikemia
R
: agar dapat memanajemen diabetes yang dialami oleh klien dan mengetahui cara
penanganan terhadap hiperglikemia
·
konsultasi dengan dokter jika tanda dan gejala
hiperglikemia memburuk
R
: agar dapat mengantisipasi dan menghambat keparahan yang diakibatkan oleh
hiperglikemia
|
5
|
Resiko ketidakseimbangan
elektrolit
Domain :
2 kelas : 5
Definisi
Beresiko
mengalami perubahan kadar elektrolit
Serum
yang dapat menganggu kesehatan
Factor
resiko
·
disfungsi endokrin
·
gangguan mekanisme regulasi (mis : diabetes)
·
defisiensi volume cairan
|
NOC
·
keseimbangan cairan
·
hidrasi
·
status nutrisi
criteria
hasil
·
mempertahankan input dan output urin sesuai dengan usia
·
tekanan darah, nadi, suhu dalam batas normal
·
tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit
baik,membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
|
NIC
Fluid manajeman
·
monitor status hidrasi (kelembaban mumbran mukosa, nadi
adekuat)
R
: kelembaban mukosa menandakan bahwa intake cairan telah adekuat
·
monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori
harian
R
: untuk menyeimbangkan cairan/nutrisi yang ada didalam tubuh maupun yang
dikeluarkan
·
dorong pasien untuk menambah intake oral
R
: intake oral dapat membantu keseimbangan tubuh dan mencegah klien mengalami
malnutrisi
·
kolaborasi dengan dokter jika ada tanda cairan berlebih
muncul memburuk
R
: agar dapat menghambat dan mencegah keparahan yang di timbulkan karena
kesalahan masukan cairan
|
6
|
Kerusakan
integritas kulit
Domain :
11, kelas : 2
Definisi
Perubahan
atau gangguan epidermis dan atau dermis
Batasan karakteristik
·
Kerusakan lapisan kulit (dermis)
·
Gangguan permukaan kulit ( epidermis)
·
Invasi struktur tubuh
Factor
yang berhubungan
·
Imobilitas fisik
·
Kelembababn
·
Kondisi ketidakseimbangan nutrisi ( obesitas)
·
Penurunan imunologis
|
NOC
·
Tissue intregity : skin and mucous
·
Hemodyalis akses
Criteria
hasil
·
Integritas kulit bias dipertahankan
·
Tidak ada luka/ lesi pada kulit
·
Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit
|
NIC
Pressure management
·
Monitor kulit akan adanya kemerahan
R
: kemerahan menandakan adanya peradangan atau kerusakan berarti pada kulit
·
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
R
: kulit bersih dapat menghindari pembetukan ataupun perkembangiakan kuman dan
bakteri yang memicu kerusakan pada kulit
·
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
R
: karena pakaian longgar tidak akan menekan kulit yang memicu timbulnya rasa
nyeri ataupun gatal.
·
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
R
: kerusakan integritas pada kulit dapat menganggu aktivitas dan pergerakan
pasien sehingga pasien dapat mengalami intoleransi aktivitas
|
iya sama2.. :)
BalasHapusIni diambil dari nic noc tahun berapa ya klw saya boleh tau. Mau tau sumbernya mba sesya
BalasHapusMohon segera dibalas ya mba. Makasih
BalasHapusnanda nic noc tahun 2017 ya?
BalasHapusterimakasih buat artikelnya...
BalasHapussangat bermanfaat
sama2.. Terimakasih yaa
Hapusbisa tidak kalo kirimkan aku contoh evaluasi dari ketiga diagnosa ini?
BalasHapussumber dari rasionalnya dari mana ya kak?
BalasHapus