Senin, 12 Mei 2014

Praktikum BIOKIMIA



PRAKTIKUM I
UJI MAKANAN
TUJUAN                   :  Mahasiswa mampu menguji kandungan amilum, protein dan lemak pada berbagai makanan
A.  Dasar Teori
1.      Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Menurut ukuran molekul,  karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
ü  Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
ü  Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa.
ü  Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan glikogen.

Setiap molekul glukosa mengandung 38 ATP (adenosine trifosfat). Metabolisme karbohidrat dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormone-hormon tertentu. Adapun fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut:
1.      Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
2.      Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
3.      Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh

2.      Potein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein
2  Jumlah tiap macam asam amino
3. Susunan asam amino dalam molekul protein
Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan.
Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dinding-dinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke sel-sel tubuh.
Adapun fungsi protein, yaitu :
1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3. Pembuat enzim dan hormone
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. Pembentuk antibody
3.  Lemak
Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.
Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial.
Adapun fungsi lemak sebagai berikut :
1.      Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )
2.      Pembangun bagian-bagian sel tertentu
3.      Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4.      Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah.

B.     Prosedur Kerja
·      Kegiatan I  : Uji Amilum (Tes Iodium)
1.      Mengaluskan bahan makanan yang akan diuji
2.      Mengasamkan bahan yang akan diuji dengan HCl encer
3.      Menambahkan 2 tetes larutan Iodium kepada setiap bahan yang akan diuji dalam lempeng porselin, lalu membandingkan warna yang diperoleh dengan larutan iodiumnya sendiri.
·           Kegiatan II : Uji Protein (Tes Iodium)
1.      Memasukkan sedikit bahan makanan yang akan diuji ke dalam lempeng perselin
2.      Menambahkan 2 tetes larutan CuSO4 lalu 5 tetes larutan NaOH
3.      Mengocok larutan di atas sampai tercampur sempurna
4.      Mengamati perubahan yang terjadi
·         Kegiatan II : Uji Protein (Tes Iodium)
1.      Mengambil larutan makanan dengan pipet, kemudian meneteskan pada kertas HVS, biarkan tetesan tersebut hingga kering
2.      Memperhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering. Apabila bagian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparat, maka terbukti bahwa makanan mengandung lemak.
3.      Melakukan percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya. Selanjutnya, mencatat hasil yang diperoleh pada tabel






C.     Hasil Pengamatan
a.      Kegiatan I  : Uji A milum (Tes Iodium)


NO
Nama Bahan
Makanan
Hasil
Keterangan
1
Nasi
(+)
Saat di tetese Hcl, nasi tidak berubah warna. Tapi, saat di tetesi lugol nasi berubah warna menjadi ungu.

2
Roti
(+)
Saat di tetese Hcl, roti tidak berubah warna. Tapi, saat di tetesi lugol roti berubah warna menjadi ungu.
3
Apel
(+)
Saat di tetese Hcl, apel tidak berubah warna. Tapi, saat di tetesi lugol apel berubah warna menjadi ungu kehitaman

4
Telur
( - )
Saat di tetese Hcl, telur tidak berubah warna. Begitu juga saat di tetesi lugol telur tetap tidak berubah warna.

5
Kacang tanah
(+)
Saat di tetese Hcl, kacang tanah tidak berubah warna. Tapi, saat di tetesi lugol kacang tanah berubah warna menjadi ungu.

6
Tahu
( - )
Saat di tetese Hcl, tahu tidak berubah warna. Begitu juga saat di tetesi lugol tahu tetap tidak berubah warna.
7
Daging
( - )
Saat di tetese Hcl, daging tidak berubah warna. Begitu juga saat di tetesi lugol daging tetap tidak berubah warna.
8
Minyak kelapa
( - )
Saat di tetese Hcl, minyak kelapa tidak berubah warna. Begitu juga saat di tetesi lugol minyak kelapa tetap tidak berubah warna.
                                    
anah     berubah warna menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa   Nasi,Roti,Apel,Kacang tanah tersebut mengandung Amilum.

b.      Kegiatan II: Uji protein  (Tes biuret)
Bahan
makanan
Hasil
Keterangan
Sebelum NaOH
( X )
Setelah NaOH
( Y )
X
Y
Nasi
( - )
( + )
putih
ungu
Roti
( - )
( - )
putih
Tidak berubah warna
Apel
( - )
( - )
orange
tidak berubah warna
Telur masak dan mentah ( putih, kuning)
( - )
( + )
putih dan kuning
ungu
Kacang tanah
( - )
( + )
coklat muda
ungu
Tahu
( - )
( + )
putih
ungu
Daging
( - )
( + )
merah
ungu
Minyak kelapa
( - )
( + )
kunig
biru


         
c.       Kegiatan III : Uji Lemak

NO
Nama Bahan
Makanan
Hasil
Keterangan
1
Nasi
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.


2
Roti
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.
3
Apel
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.
4
Telur
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.
5
Kacang tanah
( + )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS menjadi transparant.
6
Tahu
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.
7
Daging
( - )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS tidak menjadi transparant.

8
Minyak kelapa
( + )
Saat diamati bagian ternoda pada kertas HVS  menjadi transparant.

D.  Pembahasan
Pembahasan kegitan I
Salah satu contoh karbohidrat adalah amilum. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara seclang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya. Amilum mrupakan karbohidrat dlm bentuk simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dlm bentuk granul yang dijumpai pada umbi & akarnya. Menurut sumber umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.
Amilum (Pati) tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90% amilopektin. Amilosa tersusun dari molekul-molekul α-glukosa dengan ikatan glikosida α-(1-4) membentuk rantai linier. Sedangkan amilopektin terdiri dari rantai-rantai amilosa (ikatan α(1-4)) yang saling terikat membentuk cabang dengan ikatan glikosida α-(1-6). Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan. Amilopektin dapat memiliki jumlah molekul glukosa mulai dari ratusan sampai puluhan ribu.Sementara amilosa rata-rata terdiri dari 1000 molekul glukosa. Stuktur kimia amilum (pati) secara pasti belum diketahui namun diduga bahwa bagian luar dari butiran amilum sebagai amilosa sedangkan bagian dalam butirannya sebagai amilopektin .
Untuk mengidentifikasi adanya kandungan amilum pada sampel kita dapat menggunakan beberapa pereaksi. Pereaksi tersebut salah satunya adalah larutan iodium. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Tepung memberikan warna biru pada iodium, glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Dari hasil pengamatan kami bahwa Nasi,Roti,Apel,Kacang tanah berubah warna menjai ungu. Yang artinya bahwa Nasi,Roti,Apel,Kacang tanah tersebut mengandung Amilum.
Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau menyengat. HCl termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.
Penambahan larutan HCl berfungsi sebagai pemberi suasana asam pada larutan amilum. Pada larutan dengan penambahan HCl menyebabkan terjadinya reaksi antara amilum dengan iodium. Reaksi ini membentuk warna biru pada larutan.
 Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Tepung memberikan warna biru pada iodium, glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Dari hasil pengamatan kami bahwa Nasi,Roti,Apel,Kacang tanah berubah warna menjai ungu. Yang artinya bahwa Nasi,Roti,Apel,Kacang tanah tersebut mengandung Amilum.

Pembahasan Kegiatan II
Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah didalam sel hidup dan merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Protein merupakan substansi organik sehingga mirip dengan bahan organik yang mengadung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Hampir semua protein juga mengandung nitrogen. Klasifikasi protein didasarkan pada beberapa sifat yang menonjol dari protein seperti kelarutan, bentuk, fungsi, sifat-sifat fisik, dan struktur 3 dimensi.
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Uji protein bisa disebut sebagai uji biuret yang berarti suatu cara untuk memberikan hasil yang jelas terhadap senyawa-senyawa yang dipercaya memiliki ikatan peptida. Uji biuret digunakan sebagai cara untuk menentukan senyawa protein. Makanan yang terserap dalam tubuh tentunya memiliki sejumlah protein yang berasal dari unsur hewani dan nabati. Tes biuret adalah tes kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya ikatan peptida. Dengan keberadaan peptida, tembaga (II) ion membentuk kompleks berwarna ungu koordinasi dalam larutan alkali. Reaksi Biuret dapat digunakan untuk uji konsentrasi protein karena ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang sama setiap asam amino pada peptida. Intensitas warna, dan karenanya penyerapan pada 540 nm, berbanding lurus dengan konsentrasi protein, sesuai dengan hukum Beer-Lambert.  Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian ditetesi larutan tembaga(II)sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein.
Kupri sulfat dalam suasana basa bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua ikatan peptide atau lebih memberikan senyawa kompleks berwarna ungu. Keadaan warna ungu menunjukan jumlah ikatan peptide dalam protein. Reaksi menunjukan hasil positif terhadap senyawa yang mengandung dua gugus karbonil yang dihubungkan melalui satu atom N atau C. Hasil pengamatan yang kami lakukan pada uji protein saat ditetesi dengan 2 tetes larutan CuSO4 bahan makanan berubah menjadi warna biru tapi pada saat ditetesi dengan 5 tetes larutan NaOH bahan makanan berubah warna menjadi warna ungu.

Pembahasan Kegiatan III
Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida merupakan bagian terbesar dari dari kelompok lipida. Lemak dan minyak dalam bidang biologi dikenal sebagai salah satu bahan penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul. Dalam bidang gizi, lemak dan minyak merupakan sumber biokalori yang cukup tinggi nilai kalorinya yaitu sekitar 9 kilokalori setiap gramnya. Juga merupakan sumber asam-asam lemak tak jenuh yang esensial yaitu linoleat dan linolenat. Disamping itu lemak dan minya juga merupakan  sumber alamiah vitamin-vitamin yang terlarut dalam minyak yaitu vitamin A,D,E, dan K.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging. Dalam teknologi makanan, lemak dan minyak memegang peran yang penting. Karena minyak dan lemak memiliki titik didih yang tinggih sekitar 200oC maka biasa dipergunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandung dan menjadi kering.  Minyak dan lemak juga memberikan rasa gurih spesifik minyak yang lain dari gurihnya protein. Juga minyak memberi aroma yang spesifik. Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan cair. Secara lebih tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak ini. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak atau lipida pada umumnya tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam bahan pelarut organik.
Untuk uji lemak, kita dapat menggunakan Kertas HVS atau kertas biasa, kita dapat menggoreskan bahan makanan ke kertas, jika kertas transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Lemak atau minyak dapat membentuk noda translucent, sehingga kertas tulis yang tidak tembus pandang menjadi semi transparan. Noda yang terbentuk biasanya semakin melebar setelah disirami air dan keringkan.
hasil pengamatan kami bahwa kacang tanah dan minyak kelapa yang mengandung lemak. Karena, bekas tetesan larutan kacang tanah dan minyak kelapa setelah diamati pada kertas HVS, noda pada kertas HVS tersebut menjadi transparant. Hal ini disebabkan karena dalam kertas terkandung senyawa glukosa sehingga saat bereaksi dengan lemak yang mengandung asam lemak dan gliserida akan menimbulkan perubahan warna kertas menjadi transparan dari yang awalnya putih.


E.   Kesimpulan
Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi oleh lugol maka larutan tersebut akan berwarna ungu.
Pada tes uji biuret yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam makanan. Apabila bahan makanan yang diuji protein, pada uji biuret akan terbentuk warna ungu.
Pada uji Lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas HVS dan larutan tersebut akan tembus (transparan) maka, bahan makanan tersbut terbukti mengandung lemak.






F.   Daftar Pustaka

Kuchel, P. dan Ralston G. B., 2006, Biokimia Schaum’s Easy Outlines, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Patong, A.R., dkk., 2012, Biokimia Dasar, Lembah Harapan Press, Makassar.

Deman, M. John, 1997, Kimia Makanan,  Institut Teknologi Bandung , Bandung.

Deman, M. John, 1997, Kimia Makanan,  Institut Teknologi Bandung , Bandung.

Katili, A. S., 2009, Struktur dan Fungsi Protein Kolagen (online), (http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/view/587), Jurnal Penelitian, Vol : 2 (5), Hal : 19-29, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.






PRAKTIKUM II
AKTIFITAS ENZIM KATALASE
TUJUAN                   :  Untuk membuktikan adanya enzim katalase didalam sel                     hewan khususnya sel hati.
A.  Dasar Teori
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila
H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnyagelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2 2H2O + O2
Fungsi enzim sebagai katalis atau senyawa yang bisa mempercepat terjadinya proses reaksi tanpa dirinya sendiri habis karena proses reaksi. Zat penting ini untuk melepaskan molekul uap air dalam tubuh, pelepasan unsur dan zat kimiawi lainnya, melepaskan molekul-molekul, gugus amin serta banyak lagi. Semua itu bertujuan untuk memperlancar proses pencernaan serta metabolisme pada tubuh. Enzim bisa mengolah zat-zat baru yang masuk kedalam tubuh sehingga ada proses lainnya yang berubah. Misal pada gula, dengan enzim maka rasa manis pun dapat terasa. Enzim yang berfungsi sebagai penghancr makanan ketika sedang mengunyahnya didalam mulut. Seluruh kinerja organ tubuh dibantu oleh adanya enzim. Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

B.     Prosedur Kerja
1.      Menghancurkan hati ayam dalam lumpang porselin sambil ditetesi aquadest
2.      Menyaring campuran tersebut untuk memperoleh sari hati yang keruh.
3.      Melakukan hal yang sama untuk hati sapi dengan jumlah aquadest yang sama.
4.      Mengisi 2 buah tabung reaksi dengan H2O2 setinggi 2 cm.
5.      Meneteskan tabung reaksi reksi pertama dengan sari hati ayam dan menghitung berapa tetes yang diperlukan hingga timbul gelembung-gelembung udara diatas H2O2.
6.      Meneteskan pula tabung reaksi kedua dengan sari hati sapi dan menghitung tetesan tersebut.
7.      Membandingkan tetes kedua sari hati yang dipergunakan dalam percobaan ini.

NO
Jenis Organ
Jumlah Tetesan Jenis Organ
Volume Gas
1
Hati Ayam
1
2,5
2
Hati Sapi
1
3,2
3
Otot Ayam
15
0,3
4
Otot Sapi
9
0,2
C.     



Keterangan : 
Berdasarkan Tabel hasil pengamatan, menunjukkan bahwa jenis organ hati sapi memiliki volume gas yang tertinggi yakni 3,2 dibandingkan dengan organ hati ayam dengan volume gas 2,5, meskipun keduanya menggunakan satu tetesan sari oragan saja. Sedangkan jenis organ otot ayam dan otot sapi hanya memiliki volume gas terendah yakni 0,3 dan 0,2 meskipun keduanya menggunakan volume tetesan sari organ yang banyak.

D.  Pembahasan
Fungsi enzim sebagai katalis atau senyawa yang bisa mempercepat terjadinya proses reaksi tanpa dirinya sendiri habis karena proses reaksi. Zat penting ini untuk melepaskan molekul uap air dalam tubuh, pelepasan unsur dan zat kimiawi lainnya, melepaskan molekul-molekul, gugus amin serta banyak lagi. Semua itu bertujuan untuk memperlancar proses pencernaan serta metabolisme pada tubuh. Enzim bisa mengolah zat-zat baru yang masuk kedalam tubuh sehingga ada proses lainnya yang berubah. Misal pada gula, dengan enzim maka rasa manis pun dapat terasa. Enzim yang berfungsi sebagai penghancr makanan ketika sedang mengunyahnya didalam mulut. Seluruh kinerja organ tubuh dibantu oleh adanya enzim.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.
konsentrasi hydrogen peroksida seharusnya sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelembung oksigen. Karena semakin banyak konsentrasi suatu substrat (H2O2)  maka semakin cepat pula aktivitas enzim yang bekerja.
Pengaruh konsentrasi substrat suatu enzim dapat diketahui langsung. Substrat yang digunakan berupa hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida alami merupakan produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolism aerob,misalnya pemecahan asam amino dan asam lemak. Hydrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karenanya hydrogen peroksida dikumpulkan didalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalase. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia (H2O2)  ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Bentuk reaksi kimianya adalah: 2H2O2 --> 2H2O + O2
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Dari hasil percobaan enzim katalse yang menggunakan hati sapi dan ayam, ternyata setelah ditambah H2O2 terjadi perubahan yatu masing masing tabung yang sudah ditetesi sari hati ayam dan sapi tersebut menghasilkan gelembung yang paling banyak karena di dalam hati terdapat enzim katalase yang berfungsi menetralkan racun hanya dapat bekerja pada ph normal juga suhu yang masih dalam batas toleransi enzim. Dan enzim katalase telah menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen.

E.   Kesimpulan
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.

F.   Jawaban Pertanyaan
1.      Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase ?
2.      Gelembung gas apakah yang terjadi ?
3.      Apa yang terjadi bila dalam jaringan tubuh banyak tertimbun H2O2? Dan merupakan proses hasil apa?
4.      Bagaimanakah usaha untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh ?
5.      Mengapa kita menggunakan hati dalam percobaan aktivitas enzim katalase dan apakah organ lain juga dapat kita gunakan ?

JAWAB
1.      H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase karena enzim katalase bersifat spesifik terhadap H2O2 .
2.      Gelembung gas yang terjadi adalah Oksigen (O2).
3.      Bila dalam jaringan tubuh banyak tertimbun H2O2 dapat menimbulkan kerusakan hati . Itu merupakan hasil metabolisme sekunder di dalam tubuh.
4.      Usaha untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh yaitu dengan bantuan enzim katalase.
5.      Kita menggunakan hati dalam percobaan aktivitas enzim katalase karena enzim katalase banyak terdapat dalam hati .



G.  Daftar Pustaka

Patong, A.R., dkk., 2012, Biokimia Dasar, Lembah Harapan Press, Makassar.

Deman, M. John, 1997, Kimia Makanan,  Institut Teknologi Bandung , Bandung.

Priadi, Arif. 2009. Biologi Universitas. Bogor: Yudhistira.

Poedjiana, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta :UI – press

Penuntun praktikum BIOKIMIA Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2013






PRAKTIKUM III
PENGARUH ENZIM AMILASE SALIVA TERHADAP AMILUM

A.  Dasar Teori
Amilase / æmɪleɪz / adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati menjadi gula. Amilase hadir dalam air liur manusia, di mana ia memulai proses kimia pencernaan. Makanan yang mengandung banyak pati tetapi sedikit gula, seperti beras dan kentang, rasa sedikit manis karena mereka dikunyah karena amilase ternyata sebagian pati mereka menjadi gula di dalam mulut. Pankreas juga membuat amilase (alpha amilase) untuk menghidrolisis pati makanan menjadi disakarida dan trisaccharides yang diubah oleh enzim lain untuk glukosa untuk memasok tubuh dengan energi. Tanaman dan beberapa bakteri juga memproduksi amilase. Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen tahun 1833) protein amilase khusus yang ditunjuk oleh huruf Yunani yang berbeda.. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan bertindak atas α-1,4-glikosidik obligasi.
Amilase menemukan digunakan dalam breadmaking dan untuk memecah gula kompleks, seperti pati (ditemukan dalam tepung), menjadi gula sederhana. Ragi kemudian feed pada gula sederhana ini dan mengubahnya menjadi produk limbah alkohol dan CO2. Ini menanamkan rasa dan menyebabkan roti meningkat. Sementara amilase yang ditemukan secara alami dalam sel ragi, dibutuhkan waktu untuk ragi untuk menghasilkan cukup enzim ini untuk memecah jumlah yang signifikan pati dalam roti. Ini adalah alasan untuk adonan fermentasi panjang seperti adonan asam. Teknik breadmaking modern telah menyertakan amilase (sering dalam bentuk barley malt) menjadi roti perbaiki, sehingga membuat proses lebih cepat dan lebih praktis untuk penggunaan komersial.
Dalam biologi molekuler, kehadiran amilase dapat berfungsi sebagai metode tambahan memilih untuk keberhasilan integrasi dari konstruk reporter selain resistensi antibiotik. Sebagai gen reporter yang diapit oleh daerah homolog dari gen struktural untuk amilase, integrasi yang sukses akan mengganggu gen amilase dan mencegah degradasi pati, yang mudah dideteksi melalui yodium pewarnaan.

B.     Prosedur Kerja
I.     Pengumpulan saliva
1.      Membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan untuk menghilangkan asam dengan berkumur.
2.      Mengisi kembali mulut sampai penuh dengan aquades, kemudian berkumur kembali dan memutar-mutarkan lidah selama 5 menit kemudian tampung sejumlah 10-15 ml.
II.  Percobaan pengaruh amilase terhadap amilum.
1.      10-15 ml larutan amilum 5 % menambah sedikit larutan buffer pH 6,7 dan sedikit larutan NaCl 1% kemudian mendidihkan.
2.      Memasukan kedalam tabung reaksi 10 ml larutan amilum diatas    (butir 1) kemudian menambahkan 10 ml saliva (2 butir) dan mencampurkannya.
3.      Mengambil 10 tabung reaksi dan beri nomor 1-10, ke dalamnya memasukan masing-masing 1 ml larutan campuran, amilum-saliva (butir 2).
4.      Pada tabung no 1. Menambahkan 1-2 tetes larutan iodium dan mencatat warnanya.
5.      Mulai meneteskan larutan iodium kepada setiap tabung yang ada interval waktu 30 detik dan mencatat warnanya pada tabel.
6.      Mencatat waktu yang dicapai saat tidak terjadi perubahan warna (achromatic point)
7.      Menggambil dua buah tabung reaksi (dari hasil diatas) dan kepadanya melakukan tes benedict dan tes barfoed. Mencatat hasilnya.


C.     Hasil Pengamatan
NO
WAKTU (MENIT)
WARNA
1
0
Ungu
2
2
Ungu Tua
3
4
Ungu Tua
4
6
Ungu
5
8
Ungu
6
10
Ungu
7
12
Ungu Muda
8
14
Bening






Keterangan : 
pada waktu 0 menit warna yang dihasilkan yaitu ungu karena pada waktu 0 menit tersebut masih pengujian amilum apakah amilumnya berubah warna atau tidak. Masuk menit ke 2 mulai ditetesi dengan satu tetes campuran saliva dan amilum (yang telah di tambahkan larutan NaCl) dengan satu tetes larutan iodium (lugol), ternayata hasilnya berubah warna menjadi ungu tua. Di lanjutkan lagi pada menit ke 4 dengan menetesi dengan satu tetes campuran saliva dan amilum (yang telah di tambahkan larutan NaCl) dengan satu tetes larutan iodium (lugol) dan seterusnya. Sampai larutan tersebut berubah warna menjadi bening kembali. Pada menit ke 14 ternyata warnanya menjadi bening pertanda larutan tersebut sudah berubah menjadi maltosa.
D.  Pembahasan
Percobaan enzim amilum ini adalah suatu bentuk analisis yang ditujukan untuk mengetahui aktivitas enzim, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. amilase adalah sebuah enzim yang berfungsi untuk memecahkan ikatan glikosidik yang dimiliki oleh poliskarida, ikatan glikosidik yaitu ikatan khas yang terdapat pada karbohidrat (monosakarida, disakarida , dan polisakarida), dengan perombakan oleh amilase suatu bentuk polisakarida dapat dirubah menjadi bentuk intermedietnya yaitu disakarida.Amilase dapat dihasilkan di beberapa kelenjar eksokrin didalam tubuh, diantranya pankeras, dll.
Enzim adalah protein spesifik yang berfungsi sebagai biokatalisator           (mempercepat proses hidrolisis), tidak ikut serta dalam proses reaksi dan diperoleh kembali pada akhir reaksi (sifat dan jumlah tidak berubah).
Kerja enzim sangat spesifik, artinya satu macam enzim akan bekerja memecahkan substrat tertentu. Enzim ini tidak dapat bekerja untuk substrat lain, seperti misalnya enzim lipase hanya dapat memecahkan lemak saja. Enzim pencernaan yang terdapat di dalam berbagai getah pencernaan terdiri dari 3 kelompok  yaitu amilase, lipase, dan protease yang masing-masing untuk mencerna zat makanan yang berupa karbohidarat, lemak, dan protein. Di dalam mulut, zat tepung (amilum) dicerna oleh amilase saliva. Enzim ini dihasilkan oleh  kelenjar saliva dan mengubah zat tepung menjadi maltosa. Fungsi atau produk katalitik enzim ini adalah hidlrolisis ikatan 1 : 4 menghasilkan dekstrin-limit, maltosa dan maltotriosa. Sekitar 1500 ml air liur disekresi per hari.PH saliva saat saat kelenjar istirahat sedikit lebih rendah dari 7,0, tetapi saat sekresi aktif, PH nya mencapai 8,0.
Fungsi utama dari enzim amilase untuk memecah pati, yang menghasilkan gula sederhana seperti fruktosa, maltosa, glukosa dan dekstrin. Fungsi amilase terjadi dalam tubuh manusia, tetapi juga dimasukkan untuk digunakan dalam makanan dan minuman pengolahan dan industri lainnya. Enzim ini hadir dalam air liur, dan mulut, fungsi amilase adalah untuk bertindak sebagai katalis untuk pencernaan. Lidah dapat mendeteksi gula menghasilkan amilase, yang merupakan alasan mengapa pati rasa sedikit manis ketika orang mengunyah. Pankreas juga membuat amilase yang bergerak melalui kedua pankreas dan saluran empedu umum ke duodenum. Ada, fungsi utama dari amilase melanjutkan, dengan enzim pemecahan karbohidrat kompleks. Untuk tingkat yang jauh lebih rendah, amilase juga hadir di saluran tuba.
Saliva mengandung amilase yang mampu mengubah tepung (amilum) menjadi maltosa. PH optimum enzim iniadalah 6,7 dan untuk bekerjanya memerlukan ion chlorida. Maltosa merupakan disakarida yang memiliki sifat-sifat reduksi, tetapi tidak memberikan warna dengan iodium.
Didalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan saliva yang mengandung enzim amilase. Saat amilum bereaksi dengan enzim amilase, maka enzim tersebut akan memecah amilum menjadi maltosa. Dan untuk melihat adanya monosakarida dan gula reduksi maka dalam percobaan ini digunakan uji amilum. Apabila positif maka larutan akan berubah warna menjadi ungu atau biru.



E.   Kesimpulan
Warna biru yang terbentuk pada tetesan dapat terjadi karena reaksi antara larutan iodium dengan amilum yang tidak terhidrolisis menjadi maltosa sebaliknya jika tetesan tidak berubah warna lagi atau menjadi jernih maka reaksi antara larutan iodium dengan amilum yang telah terhidrolisis menjadi maltosa.




F.   Jawaban Pertanyaan
1.      Apa yang dimaksud dengan titik achromatic (achromatic point) ?
2.      Senyawa apakah yang ditunjukan oleh titik achromatic pada percobaan diaas ?
3.      Tuliskan struktur senyawa tersebut dan reaksi yang terjadi pada reaksi-reaksi tes benedict dan tes barfoed ?

JAWAB
1.      Titik achromatic adalah Titik saat campuran tidak memberi warna lagi (jernih).
2.      Senyawa Maltosa
3.      Struktur senyawa maltosa
 



PRAKTIKUM IV
PEMERIKSAAN URINE
A.  Dasar Teori
1.      Albumin dalam urin
Sistem urine tersusun atas ginjal, ureter, vesica urinearia, dan urethra. Berfungsi membantu terciptanya homeostasis dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme. Ginjal selain berfungsi sebagai alat ekskresi juga berperan menghasilkan hormon seperti: renin-angiotensin, erythropoetin, dan mengubah provitamin D menjadi bentuk aktif (vit.D).
        Ginjal dapat dibedakan menjadi bagian korteks yakni lapisan sebelah luar warnanya coklat agak terang dan medulla yaitu lapisan sebelah dalam warnanya agak gelap. Pada korteks renalis banyak dijumpai corpusculum renalis Malphigi, capsula Bowmani yang terpulas gelap, sedangkan pada medulla banyak dijumpai loop of Henle.
        Urine dibentuk melalui 3 proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Unit anatomi yang melakukan fungsi ini adalah nefron. Tiap-tiap ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron.
        Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia ( kurang lebih 4,5 g/dl), berbentuk elips dengan panjang 150 A, mempunyai berat molekul yang bervariasitergantung jenis spesies. Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000 dan didalam daging mamalia 63.
        Albumin mencakup semua protein yang larut dalam air bebas dan amonium sulfat 2,03 mol/L. Albumin merupakan protein sederhana. Struktur globular yang tersusun dari ikatan polipeptida tunggal dengan susunan asam amino sebagaimana ditunjukkan pada labu 6. Berdasarkan klasifikasi protein menurut komposisinya di dalam albumin tidak tergantung komponen bukan protein


2.      Chlorida dalam urin
           Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
 Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urine
         Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis  posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urine menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urine sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urine yang sangat encer.
Chlorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl. Garam dari asam chlorida HCl mengandung ion chlorida; contohnya adalah garam meja, yang adalah natrium chlorida dengan formula kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+ dan Cl.
       Chlorida merupakan elektrolit bermuatan negatif, banyak terdapat pada cairan ekstraseluler (di luar sel), tidak berada dalam serum, berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh, keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Chlorida sebagian besar terikat dengan natrium membentuk NaCI (natrium chlorida).
3.      Amonia dalam urin
        Sistem ekskresi sangat berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostatis) dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi, yaitu mekanime untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh.
Amonia merupakan senyawa yang ada di dalam urin, yang bersifat basa dan bila terkena sinar atau panas akan menimbulkan bau menyengat. Bau amonia tersebut berasal dari peruraian urea sebagai komponen bahan organik terbanyak dalam urin oleh jasad renik menjadi energi dan gas NH3.
Amonia tidak memiliki muatan, sehingga dapat berdifusi melalui  membran ke dalam urin di dalam ginjal. Amonia akan mengikat proton dari urin yang asam dan menjadi ion-ion amonium. Pengeluaran amonia dapat terbatas pada situasi metabolisme tertentu atau meningkat kuat dan ditentukan oleh pH plasma. pH plasma pada keadaan normal berada pada pH 7.4, bila terjadi pergeseran pH ke arah asam akan dikeluarkan proton-proton dan amonia dalam jumlah yang lebih banyak. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.

4.      Urea dalam urine
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Urea merupakan zat diuretik higroskopik dengan menyerap air dari plasma darah menjadi urin. Kadar urea dalam darah manusia disebut BUN (bahasa Inggris: Blood Urea Nitrogen). Peningkatan nilai BUN terjadi pada simtoma uremia dalam kondisi gagal ginjal akut dan kronis atau kondisi gagal jantung dengan konsekuensi tekanan darah menjadi rendah dan penurunan laju filtrasi pada ginjal. Pada kasus yang lebih buruk, hemodialisis ditempuh untuk menghilangkan larutan urea dan produk akhir metabolisme dari dalam darah.

B.     Prosedur Kerja
·      Kegiatan I  : Albumin dalam urin
1.      Memasukan 3 ml asam nitrat pekat kedalam tabung reaksi
2.      Memiringkan tabung reaksi tersebut kemudian menetesi urine dengan mempergunakan pipet secara perlahan-lahan hingga urine turun melalui sepanjang tabung.
3.      Bila urine mengandung albumin akan terlihat adanya cincin berwarna putih yang terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrat.
·           Kegiatan II : Chlorida dalam urine
1.      Memasukan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi kemudian menetesi dengan larutan AgNO3.
2.      Mengamati perubahan yang terjadi, endapan putih menunjukan adanya chlorida radikal.
·         Kegiatan III : Amonia dalam uine
1.      Memasukan 1 ml urine kedalam tabung reaksi.
2.      Memanaskan dengan lampu spiritus.
3.      Mencium bagaimana baunya.
·         Kegiatan IV : Urea dalam urine
1.         Memasukan 1 ml urine kedalam tabung reaksi.
2.         Memanaskan dengan lampu spiritus.
3.    Mencium bagaimana baunya.

C.     Hasil Pengamatan
a.      Kegiatan I  : Albumin dalam urin
NO
NAMA TESTER
HASIL REAKSI
1
Ginjal
ada albumin (+)
2
Sesya
Tidak ada albumin (-)
3
Sri
Tidak ada albumin (-)
4
Iin
Tidak ada albumin (-)
5
Aisyah
Tidak ada albumin (-)
6
Dea
Tidak ada albumin (-)

b.      Kegiaan II: Chlorida dalam urine
NO
NAMA TESTER
HASIL REAKSI
1
Ginjal
Terdapat endapan putih (+)
2
Sesya
Terdapat endapan putih (+)
3
Sri
Terdapat endapan putih (+)
4
Iin
Tidak ada endapan putih (-)
5
Aisyah
Terdapat endapan putih (+)
6
Dea
Terdapat endapan putih (+)





c.       Kegiatan III: Amonia dalam uine
NO
NAMA TESTER
REAKSI YANG TERJADI
1
Ginjal
++++
2
Sesya
+++
3
Sri
+
4
Iin
++++
5
Aisyah
+++
6
Dea
+




d.      Kegiatan IV : Urea dalam urine
NO
NAMA TESTER
REAKSI YANG TERJADI
1
Ginjal
Berbentuk retakan-retakan seperti daun padi
2
Sesya
Berbentuk kristal
3
Sri
Berbentuk retakan-retakan seperti daun padi
4
Iin
Berbentuk kristal
5
Aisyah
Berbentuk retakan-retakan seperti daun padi
6
Dea
Berbentuk retakan-retakan seperti daun padi

D.  Pembahasan
Pembahasan kegitan I

Pembahasan Kegiatan II

Pembahasan Kegiatan III


E.   Kesimpulan
Pada percobaan kegiatan pertama kita mendapat kesimpulan bahwa jika pada urine terdapat cincin putih itu berarti urin tersebut terdapat albumin.
Pada percobaan kegiatan dua,jika urin terdapat endapan putih itu bertanda bahwa urin tersebut mengandung chlorida radikal.
Kemudian pada percobaan kegiatan tiga,jika urin berbau sangat menyengat itu berarti urin tersebut mengandung banyak amonia.
Dan percobaan kegiatan keempat kita mendapatkan pada urin terdapat kristal-kristal urea oksalat.






F.   Jawaban pertanyaan
Kegiatan I
1.      Jelaskan bagaimana albumin bisa masuk ke dalam urin !
2.      Apakah hubungannya antara kadar albumin yang tinggi dalam urin dengan kesehatan yang bersangkutan ? jelaskan !
Jawab
1.      Albumin dapat masuk ke dalam urine apabila ginjal tidak dapat bekerja dengan baik akibat dari kerusakan pada membran kapsul endothelium, yang menyebabkan terganggunya proses filtrasi.
2.      Albumin merupakan molekul yang mempunyai berat molekul yang besar. Apabila dalam urine seseorang terdapat albumin, maka hal tersebut menunjukkan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endhotellium. Selain itu, hal tersebut dapat disebabkan oleh iritasi sel ginjal dikarenakan masuknya substansi seperti bakteri, eter, atau logam berat.
Kegiatan II
1.      Chlorida yang terdapat dalam urine berasal dari apa? Jelaskan!
2.      Apakah chlorida selalu terdapat dalam urine? Jelaskan!
3.      Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada percobaan tersebut diatas bila uji tersebut positif !
Jawab
1.    Chlorida yang terdapat dalam urine berasal dari garam-garam yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion, oleh karena itu chlorida terdapat dalam urine.
2.    Ya, harus. Suatu urine apabila tidak mengandung chlorin, maka urine tersebut termasuk urine yang tidak normal. Chlorida harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Karena chlorida bersifat racun apabila dipendam dalam tubuh. Chlorida dikeluarkan bersama urine yang berionisasi dengan Na+.
3.    NaCl → Na+ + Cl-
AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
Kegiatan III
1.      Berdasar dari apa amonia dalam urine tersebut?
2.      Enzim apa yang bekerja?
Jawab
1.      Amonia adalah hasil deaminasi asam amino yang terjadi terutama di dalam hati dan ginjal. Deaminasi adalah suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang melepaskan gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas akan terkonversi menjadi amonia.
2.      Enzim yang bekerja yaitu enzim Glutaminase mengubah glutamin menjadi asam glutamat.

Kegiatan IV
1.      Jelaskan bagaimana terbentuknya urea dalam tubuh?
2.      Bagaimana mekanisme pengeluaran urea dalam tubuh?
Jawab

1.      Urea diperoleh dari hasil reaksi antara gas CO2 dan ammonia dengan menghasilkan reaksi ini terjadi ammonium karbonat,kemudian dehidrasi ammonium karbonat menghasilkan urea.
      Kalau kita tulis persamaan reaksi kimia adalah:
   2NH3 + CO2 à NH2COONH4 (ammonium cabonat)
   NH2COONH4 à H2O + NNH2CONH2 (urea)
Reaksi antara CO2 dan ammonia menjadi urea berlangsung secara revesibel,yang sangat dipengaruhi oleh tekanan temperatur,komposisi reactor dan waktu reaksi yang berlangsung.
2.      Urea hasil metabolisme protein dibawah oleh darah.dearah difiltrasi oleh ginjal sehingga zat yang tidak dipakai lagi,salah satunya NH3 akan terpisah dari darah dan keluar bersama urine.



1 komentar: